Rabu, 25 April 2012

MANUSIA DAN PENDERITAAN


MANUSIA DAN PENDERITAAN 

Pengertian Penderitaan
    Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya  menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu pristiwa  yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencpai kenikmatan dan kebahagiaan. Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupak sebagai "RESIKO" hidup dan sudah menjadi hukum alam. Tuhan memberikan kesenangan, kebahagiaan, kesengsaraan dan penderitaan kepada setiap umatnya agar sadar untuk terus ingat kepada-Nya. Baik dalam Al-quran ataupun kitab suci agama lain banyak surat dan ayat yang menguraikan tentang penderitaan yang dialami oleh manusia atau berisi peringatan kepada manusia akan adanya penderitaan. Tetapi umumnya manusia kurang memperhatikan peringatan tersebut, sehingga manusia itu sendiri mengalami penderitaan. Berbagai kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan manusia, banyaknya macam-macam kasus tersebut sesuai dengan liku-liku kehidupan manusia itu sendiri. 
Pengertian Siksaan 
  Siksaan atau penyiksaan (Bahasa Inggris: torture) digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban. Segala tindakan yang menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis, yang dengan sengaja dilakukkan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi, balas dendam, hukuman, sadisme, pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu untuk propaganda atau tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan. Siksaan dapat digunakan sebagai suatu cara interogasi untuk mendapatkan pengakuan. Siksaan juga dapat digunakan sebagai metode pemaksaan atau sebagai alat untuk mengendalikan kelompok yang dianggap sebagai ancaman bagi suatu pemerintah. Sepanjang sejarah, siksaan telah juga digunakan sebagai cara untuk memaksakan pindah agama atau cuci otak politik.
Tiga Siksaan Bersifat Psikis
  • Kebimbangan, siksaan ini terjadi ketika manusia sulit untuk menentukan pilihan yang mana akan meraka ambil dan mereka tidak ambil. Situasi ini sangat membuat psikis manusia tidak stabil dan butuh pertimbangan yang amat sangat sulit.
  • Kesepian, merupakan perasaan sepi yang amat sangat tidak diinginkan oleh setiap manusia. Pada hakikatnya manusia itu adalah makhluk yang bersosial ,hidup bersama dan tidak hidup seorang diri.Faktor ini dapat mengakibatkan depresi kejiwaan yang berat dan merupakan siksaan paling mendalam yang menimpa rohani manusia
  • Ketakutan, adalah suatu reaksi psikis emosional terhadap sesuatu yang ditakuti oleh manusia.
  • Rasa takut ini dapat menimbulkan traumatik yang amat mendalam. Dampaknya manusia bisa kehilangan akal pikirannya dan membuat manusia berkejatuhan mental.
  • Claustrophobia adalah ketakutan terhadap ruangan tertutup.
  • Agoraphobia adalah ketakutan seseorang terhadap tempat terbuka.
  • Gamang merupakan ketakutan seseorang pada tempat yang tingggi.
  • Kegelapan merupakan ketakutan seseorang bila berada pada tempat yang gelap. 
  • Kesakitan merupakan ketakutan seseorang yang disebabkan karena rasa sakit yang pernah dialami.
  • Kegagalan merupakan ketakutan seseorang yang disebabkan karena merasa bahwa apa yang telah dijalani akan mengalami kegagalan. 

Kekalutan Mental
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar.
Gejala Seseorang yang Mengalami Kekalutan Mental
  • Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung.

  • Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah. 
Tahap-tahap Gangguan Kejiwaan
  • Gangguan kejiwaan nampak pada gejala-gejala kehidupan si penderita bais jasmana maupun rokhani
  • Usaha mempertahankan diri dengan cara negative
  • Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalam gangguan
Sebab-sebab timbulnya Kekalutan Mental
  • Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna
  • Terjadinya konflik sosial budaya
  • Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial.

Proses-proses Kekalutan Mental
Proses kekalutan mental yang dialami seseorang mendorongnya kearah positif dan negative. Posotf; trauma jiwa yang dialami dijawab dengan baik sebgai usaha agar tetap survey dalam hidup, misalnya melakukan sholat tahajut, ataupun melakukan kegiatan yang positif setelah kejatuhan dalam hidupnya. Negatif; trauma yang dialami diperlarutkan sehingga yang bersangkutan  mengalami fustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan. Bentuk fustasi antara lain :
  • Agresi berupa kamarahan yang meluap-luap akibat emosi yang tak terkendali dan secara fisik berakibat mudah terjadi Hypertensi atau tindakan sadis yang dapat membahayakan orang sekitarnya
  • Regresi adalah kembali pada pola perilaku yang primitive atau kekanak-kanakan
  • Fiksasi adalah peletakan pembatasan pada satu pola yang sama (tetap) misalnya dengan membisu
  • Proyeksi merupakan usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negative kepada orang lain
  • Identifikasi adalah menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya
  • Narsisme adalah self love yang berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior dari paa orang lain
  • Autisme ialah menutup diri secara total dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, ia puas dengan fantasinya sendiri yagn dapat menjurus ke sifat yang sinting.
Orang-orang yang rawan sekali mengalami kekalutan mental adalah :


1. Orang-orang yang hidup dikota besar, hidup dikota besar merupakan sebuah tantangan hidup yang berat, sehingga orang-orang merasa dikejar-kejar untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. 

2. Anak-anak muda , anak-anak muda yang tidak berhasil mencapai apa yang di idam-idamkan akan mengalami kekalutan mental.
3. Wanita, pada umumnya lebih mudah mersakan suatu masalah yang dibawanya kedalam hati dan perasaan tetapi sulit untuk mengeluarkan perasaan tersebut sementar itu wanita memiliki kondisi tubuh yang lemah dan akhirnya menderita kekalutan mental. 
4. Orang-orang yang tidak beragama, tidak memiliki keyakinan sehingga dia selalu berfikir bahwa tidak ada yang dapat membantu dia dari masalah ini dan akhirnya menimbulkan kekalutan mental.
5. Orang yang terlalu mengejar materi, mereka yang selalu mencari materi sehingga lupa akan kewajibannya dan apabila materi tersebut tidak tercapai sesuai dengan keinginan maka dia akan mengalami kekalutan mental. 


Penderitaan ataupun siksaan yang dialami oleh manusia memang merupakan beban berat, sehingga merasakan bahwa dunia ini seperti neraka dalam hidupnya. Bagi mereka yang mulai merasakan tidak mampu lagi menjalani hidup maka mereka akan berfikir lebih baik mati daripada selalu hidup menderita, itulah sebabnya mereka yang terlalu menderita dan merasa putus asa akan mengambil jalan pintas yaitu "bunuh diri".



Cara menghindari diri dari kekalutan mental :


1. Harus lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.

2. Selalu bersyukur atas apa yang telah diberikan oleh Allah kepada kita.
3. Selalu bersabar dan tawakal 
4. Selalu berfikir positif terhadap orang lain.


Mulailah membenahi diri kita dengan cara-cara diatas InsyaAllah kita akan terhindar dari penderitaan dan kekalutan mental. 


Terimakasih :)







Tidak ada komentar:

Posting Komentar